Tulisan dan bahasa jiwa
Masih selalu terngiang ucapan sekaligus nasihat dari ayah saya, ‘jaga nama baik, menjaganya sungguh sulit dan merusaknya sangat mudah’. Sehingga kemudian dalam langkah hidup saya berhati2 agar tetap menebar harum dalam berucap, dan bersikap. Termasuk yang paling terpenting juga dalam tulisan2 saya dalam blog ini, pun dalam media sosial lainnya.
Jaman ayah masih muda atau masih aktif bekerja, teknologi belum berkembang sedemikian pesat, mungkin juga ga terbayang majunya dunia maya dan gempita media sosial. Nasihat ayah diatas tidak menjadi usang malah semakin penting. Dalam gempita media ini orang bisa membaca siapa diri kita hanya dari apa yang keluar dari barisan huruf yang terpapar depan mata. Hanya dari status yang keluar, hanya dari komentar kawan yang belum tentu benar. Dan jika usia dicukupkan olehNya hanya pada hari ini. Kesan terakhirlah yang akan dikenang pembaca….
Dunia maya cukuplah menjadi penghubung silaturahmi saja. Apa adanya diri kita biarlah terlihat dalam dunia nyata. Betapa hangatnya kita, kesantunan kita, dan komunikasi yang saling timbal balik yang bila salah bisa saling ralat dan memaafkan. Yang kadang jarang terjadi dalam komunikasi dunia maya, karena tulisan sulit berkata dalam bahasa jiwa.
-note to my self-
You might also like
ucapan adalah doa Setiap ucapan yang keluar sangat mungkin bisa berwujud nyata, baik dalam lisan maupun tulisan memungkinkan... | 61 tahun Ayahku.. Ayah saya berusia 61 tahun pada 28 agustus 2007 yang lalu. Beliau lelaki yang selalu sehat... | Anak 2 tahun bandel? Tegur dengan cinta.. Putri saya sudah berusia 2 tahun. Setiap 2 kali dalam seminggu sekolah di playgroup Al-May. Dalam... | Dibalik Pohon (cerpen) Lihat kesana, dibalik pohon itu, ujarmu menunjukkan sebuah pohon yang menjulang paling tinggi diantara... |
speechless
dulu tulisan adalah menggambarkan keadaan jiwa
ungkapan hati paling dalam lewat tulisan